Capai 1,5 Ton, Lapas Terbuka Kendal Panen Terong Ungu Masa Tanam Kedua

    Capai 1,5 Ton, Lapas Terbuka Kendal Panen Terong Ungu Masa Tanam Kedua
    Kasi Binapi dan Giatja Lapas Terbuka Kendal Panen Terong

    KENDAL – Lapas Terbuka Kendal memiliki beragam program pembinaan kemandirian bagi WBP, mulai dari peternakan, perikanan, pertanian hingga perkebunan. Dalam sektor pertanian bermacam tanaman sayur dikembangkan seperti terong, cabai, tomat hingga sawi.

     

    Terong merupakan tanaman semusim sampai setahun atau tahunan, termasuk dalam famili Solanaceae. Tinggi tanaman terong berkisar antara 60–240 cm. Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur empat bulan.

     

    Beragam nutrisi yang bisa diperoleh dari terong, yaitu kalori, protein, karbohidrat, serat, dan lemak. Selain itu, terong juga mengandung beragam vitamin dan mineral, seperti asam folat, vitamin A, vitamin C, Vitamin K, kalium, kalsium, zat besi, dan magnesium.

    Seperti diketahui, LPT Kendal membudidayakan terong pada lahan seluas satu hektar. Kegiatan panen raya yang dijalankan secara berkelanjutan ini dilaksanakan oleh jajaran Seksi Pembinaan Narapiadana Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadik Giatja) beserta Warga Binaan Pemasyarakatan.

     

    Salah satu staf Kegiatan Kerja, Charandhi menuturkan bahwa panen terong kali ini merupakan panen tahun ke-5 dan hasilnya terus mengalamai peningkatan.

     

    “Secara kuantitas terjadi peningkatan sekitar 20% dibanding musim panen sebelumnya, untuk gelombang perdana panen tahun ini saja sudah diangka 1, 5 ton, ” terang Charandhi.

     

    Hal ini bisa menjadi bukti bahwa budidaya terong Lapas Terbuka Kendal semakin berkembang berbekal pengalaman sebelumnya.

     

    Ketika ditemui pad Sabtu (24/12/2022), Ari Rahmanto selaku Kepala Seksi Binadik Giatja menyampaikan bahwa pelaksanaan panen terong tidak dapat dilakukan secara serentak karena tingkat kematangan terong pada setiap pohon dapat berbeda.

     

    “Untuk panen kami laksanakan secara rutin setiap hari secara bergantian karena tingkat kematang terong berbeda-beda. Biasanya setiap tanaman bisa kita panen 5 hari sekali, satu tanaman bisa dipanen hingga 18 kali, ” tutur Ari.

     

    Tidak cepat merasa puas dengan hasil positif kali ini, Ari dan jajarannya siap mengoptimalkan perawatan tanaman terong sehingga kedepannya kualitas dan kuantitas meningkat.

     

    “Saat ini hasil panen kami salurkan ke pedagang sayur di area Kendal, kedepan seiring dengan peningkatan kualitas dan kuantitas bukan tidak mungkin produk kami dapat menembus pasar modern seperti supermarket atau mall, ” pungkas Ari.

    lapas lapas terbuka kendal panen terong rusdedy
    Septian Atiko S

    Septian Atiko S

    Artikel Sebelumnya

    Program Pembinaan Penyuluhan Hukum Lapas...

    Artikel Berikutnya

    Budidaya Berhasil, Lapas Terbuka Kendal...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Masyarakat Muntilan Gelar Doa Bersama untuk Kemenangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan

    Ikuti Kami